KETAPANG — Pelabuhan Sukabangun, terusik kabar dramatis, Selasa (7/10/2025) pagi.
Tiga pekerja kapal barang ditemukan selamat setelah terombang-ambing selama empat jam di perairan arah Pulau Penebang. Kapal mereka karam dini hari sebelumnya.
Para korban adalah Ishak (42), sang nahkoda; Zaky Chandra (28); dan Andri Gunawan (32).
Ketiganya berasal dari Desa Sukabangun Dalam, dan berangkat dari Ketapang sekitar pukul 11 malam, Senin (6/10), menuju Pulau Penebang.
Namun perjalanan malam itu menjadi babak kisah nyaris maut. Sekitar pukul 1 dini hari, angin kencang tiba-tiba mengamuk.
"Anginnya mendadak, hanya satu hingga dua jam, sekitar pukul 1 sampai 2 pagi," kata Rudiansyah, anggota Basarnas Ketapang, saat ditemui di Pelabuhan Sukabangun.
Kapal pun bocor.
Mesin pompa Roben yang coba dinyalakan justru macet. Mereka hanya bisa menimba air dengan alat seadanya—nyaris tanpa daya melawan derasnya laut.
Dalam kepanikan, salah satu dari mereka sempat menghubungi istrinya, yang kemudian melaporkan kondisi itu ke Basarnas.
Saat air terus masuk, kapten kapal Ishak akhirnya memutuskan membatalkan pelayaran dan memutar haluan kembali ke Ketapang.
Tapi takdir berkata lain. Sekitar pukul 4 subuh, kapal tenggelam. Ketiganya pun melompat ke laut, menyelamatkan diri dengan apapun yang bisa mengapung.
Seorang mengandalkan kasur busa, yang lain berpegangan pada wadah bahan bakar, jeriken
"Kami dapat laporan dari istri salah satu korban sekitar pukul 6 pagi," ujar L. Arya, personel Basarnas yang turut dalam penyelamatan. "Pukul 7.45, kami temukan mereka 8 mil dari pelampung navigasi arah Pulau Penebang. Semuanya selamat, alhamdulillah."