REMBANG - Alih-alih jadi santapan siang murid, ratusan porsi nasi kuning dalam Program Makan Bergizi (MBG) justru balik kanan ke penyedia.
SMP Negeri 5 Rembang menolak menyajikan menu yang mereka anggap tidak layak untuk perut siswa.
Rabu (1/10/2025), halaman SMP Negeri 5 Rembang semestinya dipenuhi aroma nasi kuning dari program Makan Bergizi. Namun, 763 porsi jatah makan siang itu tidak sempat mendarat di piring murid. Sekolah memutuskan untuk mengembalikannya.
Alasannya sederhana tapi krusial: nasi kuning yang dikirim penyedia, SPPG, dianggap tak memenuhi standar. Teksturnya terlalu lembek, bahkan berair.
“Bagaimana mungkin kita tega memberikannya kepada anak-anak? Saya saja tak rela kalau makanan seperti ini untuk anak saya sendiri,” kata seorang guru.
Keputusan pengembalian tidak diambil sepihak. Pihak sekolah lebih dulu berkonsultasi dengan Satgas MBG Kabupaten Rembang agar langkah mereka tak menyalahi prosedur.
“Kami hanya menjalankan amanah untuk memastikan kesehatan siswa,” ujar pihak sekolah.
Kabar penolakan ini cepat menyebar ke kalangan orang tua murid. Bukannya menuai protes, justru banyak apresiasi yang datang.
Para wali menilai sekolah telah mengutamakan keselamatan siswa di atas sekadar menjalankan program pemerintah. (git)