KUBU RAYA, AnalisWarta – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya tak ingin ada satu pun anak yang tertinggal dari haknya menikmati makanan bergizi. Melalui Rapat Koordinasi dan Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG), pemerintah daerah memantapkan langkah agar dapur-dapur bergizi tumbuh di seluruh desa, termasuk wilayah 3T.
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menggelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Aula Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya, Selasa (14/10/2025). Rapat tersebut menjadi wadah penyelarasan antara pemerintah daerah, Badan Gizi Nasional (BGN) Provinsi, dan Koordinator Wilayah Kubu Raya untuk memastikan pelaksanaan program berjalan maksimal.
Wakil Bupati Kubu Raya, Sukiryanto, mengatakan program MBG merupakan bagian dari Asta Cita Presiden RI yang bertujuan menyiapkan generasi sehat dan produktif melalui pemerataan akses makanan bergizi. Menurutnya, rapat ini penting agar pelaksanaan di lapangan sesuai dengan standar dan tepat sasaran.
“Alhamdulillah, hari ini kita baru selesai rapat koordinasi dengan pelaksana dari BGN Provinsi dan Korwil Kubu Raya. Ada kata sepakat bahwa kita di Kubu Raya mendukung sepenuhnya program makan bergizi yang merupakan Asta Cita dari Bapak Presiden,” ujar Sukiryanto.
Ia menegaskan, pemerataan akses gizi bukan hanya untuk daerah perkotaan, tetapi juga wilayah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T). Bahkan, wilayah dengan penerima yang hanya 23 anak tetap akan mendapatkan hak yang sama.
“Program 3T ini diberikan juga hak untuk menerima makanan bergizi walaupun hanya 23 orang. Seluruh desa dari 123 desa akan dibangun dapur-dapur yang memberikan makanan bergizi kepada anak-anak,” jelasnya.
Selain pemerataan, Sukiryanto juga menyoroti pentingnya aspek keamanan pangan dan kelayakan dapur. Ia menegaskan bahwa setiap dapur yang terlibat wajib memenuhi syarat teknis seperti lisensi halal, sertifikat penjamah makanan, sanitasi layak, dan akses air bersih.
“Setiap dapur harus memiliki lisensi halal, sertifikat penjamah makanan, higienitas, dan air bersih. Ini semua harus dipenuhi supaya tidak ada celah bagi oknum yang ingin menggagalkan program ini,” tegasnya.
Sukiryanto menargetkan seluruh proses verifikasi dan sertifikasi dapur selesai sebelum 30 Oktober 2025. Ia meminta seluruh pemangku kepentingan, termasuk yayasan dan mitra penyelenggara, untuk mempercepat koordinasi dan memastikan kesiapan di lapangan.
Menurut Sukiryanto, keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis bukan sekadar capaian administratif, melainkan wujud tanggung jawab moral pemerintah daerah dalam menjaga masa depan anak bangsa.
“Soal ada kesalahan, ada kekurangan, ya kita benahi. Koordinator Wilayah akan terus memberikan pemahaman kepada dapur-dapur. Yayasan dan mitra sudah menyiapkan tempat serta fasilitas, tinggal bagaimana berkolaborasi dengan baik,” pungkasnya.
Dengan langkah cepat dan sinergi lintas sektor, Kubu Raya bertekad menjadi daerah yang tak hanya maju secara pembangunan, tetapi juga kuat dalam memastikan setiap anak tumbuh sehat dan bergizi dari kota hingga pelosok 3T. (**)
Editor: Jaka Iswara