YOGYAKARTA — Gelombang penolakan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus meluas.
Di Yogyakarta, sekelompok ibu-ibu yang tergabung dalam aksi protes turun ke jalan menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap pelaksanaan program tersebut.
Mereka menilai program MBG menjadi sumber masalah baru, termasuk insiden keracunan massal yang terjadi di berbagai daerah.
Aksi digelar di Bundaran Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (27/9/2025).
Massa yang didominasi kalangan emak-emak itu datang membawa peralatan dapur seperti panci dan wajan.
Mereka memukul-mukul alat dapur tersebut sebagai simbol penolakan.
Sejumlah poster bertuliskan “Stop MBG Sekarang Juga!” dan “Jangan Korbankan Kesehatan Anak Kami” dibentangkan sepanjang aksi berlangsung.
“Kami dari berbagai elemen menyuarakan agar program prioritas makanan bergizi gratis dihentikan sekarang juga dan dilakukan evaluasi total,” kata seorang orator dalam orasinya.
Ia menyebut pelaksanaan MBG terbukti tidak siap secara manajemen dan justru membahayakan masyarakat.
Peserta aksi lainnya menolak pernyataan pemerintah yang menyebut program ini masih bisa diperbaiki sambil berjalan.
“Enggak bisa seperti itu. Ini bukan soal coba-coba. Kalau programnya belum siap, jangan dipaksakan,” ujarnya.
Selain kekhawatiran soal keamanan makanan, para demonstran juga menyoroti alokasi anggaran besar untuk MBG yang dianggap mengorbankan sektor vital lain.
“Pendidikan dan kesehatan justru yang seharusnya menjadi prioritas. Jangan sampai program populis ini malah menyingkirkan kebutuhan dasar lainnya,” kata salah satu peserta aksi.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu janji kampanye pemerintah baru yang mulai diluncurkan tahun ini.
Namun, sejak pelaksanaannya, program ini menuai kritik tajam akibat sejumlah kasus keracunan makanan yang menimpa siswa di beberapa daerah. (git)